Scroll kebawah untuk baca berita/artikel !
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
KOTA BANDUNG

Lawan DBD Bio Farma Gandeng Takeda

53
×

<strong>Lawan DBD Bio Farma Gandeng Takeda</strong>

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

KOTA BANDUNG-GMN,- Di Kota Bandung, Bio Farma, perusahaan yang menjadi induk holding BUMN Farmasi, telah menandatangani sebuah perjanjian kerjasama komersial yang signifikan bersama PT. Takeda Innovative Medicines, terkait pemasaran vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD). Kesepakatan ini ditandatangani oleh Shadiq Akasya, yang menjabat sebagai Direktur Utama Bio Farma, dan Andreas Gutknecht, yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Takeda Innovative Medicines.

Dalam kerjasama ini, Bio Farma akan bertanggung jawab untuk memasarkan vaksin DBD kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), TNI/Polri, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan Pemerintah Daerah. Di sisi lain, Takeda akan tetap fokus pada komersialisasi vaksin tersebut untuk masyarakat umum.

Example 300x600

Shadiq Akasya, Direktur Utama Bio Farma, menyatakan bahwa kerjasama ini merupakan upaya aktif Bio Farma dalam membantu mengatasi salah satu ancaman kesehatan utama di Indonesia, yaitu DBD. Sebagai negara yang rentan terhadap penyakit ini, langkah-langkah komprehensif dalam melawan dengue sangat penting. Bio Farma berkomitmen untuk memperluas jangkauan vaksin DBD kepada masyarakat dan berbagai lembaga pemerintahan. Shadiq juga mengucapkan terima kasih kepada Takeda atas kepercayaan mereka sebagai mitra dalam upaya bersama untuk mencapai target pemerintah, yaitu nol kematian akibat DBD pada tahun 2030.

Sementara itu, Andreas Gutknecht, General Manager Takeda Indonesia, merasa senang dengan tingginya permintaan untuk vaksin DBD di sektor swasta sebagai bagian dari pencegahan komprehensif terhadap penyakit ini. Dia menyatakan rasa bangganya atas kemitraan dengan Bio Farma untuk melindungi lebih banyak orang dari bahaya DBD. Andreas menggarisbawahi bahwa kerjasama ini adalah langkah konkret Takeda dalam mendukung perang melawan DBD di Indonesia. Takeda berkomitmen untuk berperan aktif dalam memerangi penyakit ini dengan memberikan akses yang luas terhadap vaksin mereka dan mendukung kerjasama antara sektor publik dan swasta untuk mencapai tujuan Indonesia mencapai nol kematian akibat DBD pada tahun 2030.

Baca Juga:  Dinkes Jabar Himbau Masyarakat Waspada Antraks

Dengue merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan masyarakat global, dan Indonesia termasuk salah satu negara yang paling terdampak oleh penyakit ini. Statistik Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pada tahun 2022 terdapat 143.266 kasus DBD di Indonesia dengan 1.237 kematian. Hingga minggu ke-33 tahun 2023, kasus DBD telah mencapai 57.884 dengan 422 kematian.

Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya besar melalui program 3M+ (menguras, menutup, dan mengubur atau menggunakan kembali) dalam upaya mengendalikan penyebaran DBD. Selain itu, Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025 telah dirancang untuk memperkuat upaya pencegahan DBD, termasuk penggunaan vaksin, yang telah direkomendasikan oleh asosiasi medis. Melalui strategi nasional ini, pemerintah Indonesia memiliki target besar untuk mencapai nol kematian akibat DBD pada tahun 2030 dan mengurangi angka kasus dari 49 menjadi di bawah 10 per 100.000 pada tahun 2030.

Andreas Gutknecht dari Takeda berharap bahwa kerjasama ini akan memastikan akses yang lebih luas terhadap vaksinasi DBD, memberikan perlindungan komprehensif kepada keluarga Indonesia, dan bersama-sama mencapai tujuan Indonesia mencapai nol kematian akibat DBD pada tahun 2030.

Sumber Berita : ( PORTAL JABAR )


Example 300250
Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!