BANDUNG BARAT- GMN,- Persoalan terkait issu yang beredar di masyarakat mengenai Kepala Desa Kecamatan Cipeundeuy Wawan Saputra diduga terlihat berdua di kantor Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Nyenang dengan seorang perempuan berinisial W sudah selesai dimusyawarahkan dan ternyata apa yang ditudingkan tidak terbukti.
Hal tersebut dinyatakan sudah selesai berdasarkan berita acara Pada Hari Senin Tanggal 7 Bulan Agustus Tahun 2023, dalam berita acara tersebut tertulis, Telah Diterima kedatangan Dari Tokoh masyarakat mengenai isu yang berkembang dimasyarakat.
Setelah melakukan musyawarah ternyata tokoh masyarakat meminta kepada BPD untuk memfasilitasi klarifikasi kepada desa mengenai pelanggaran isu etika dan norma yang dilakukan kepala desa .
Setelah BPD berkodinasi dengan kepala desa , dan kepala desa menyetujui untuk dipertemukan dengan tokoh masyarakat dan saksi.
Adapun hasil setelah dilakukan musyawarah hasilnya adalah sebagai berikut :
1. Saksi memaparkan kronologis kejadian tersebut dari awal sampai akhir yang terjadi dikantor Bumdes antara kepala desa dengan kader .
2. Bahwa kepala desa membenarkan keterangan saksi dengan alasan melakukan koordinasi dengan kader terkait agenda kegiatan lomba tahunan desa. Dan kepala desa menyadari kesalahan menerima kader atau memberikan pelayanan yang tidak sesuai atau bukan pada tempatnya.
3. Setelah saksi memberikan keterangan dan kepala desa meminta maaf , maka seluruh tokoh masyarakat yang hadir menerima permintaan kepala desa ( memaafkan ).
Demikian berita acara dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya ditandatangani oleh Ketua BPD,Sekretaris dan Perwakilan Tokoh serta Ketua MUI Desa Nyenang.
Kepala Desa Nyenang Wawan Saputra menegaskan bahwa antara dirinya dengan W tidak terjadi apa-apa seperti yang dituduhkan.
Pada saat itu pihaknya hanya meminta informasi terkait dengan kesiapan agenda kegiatan lomba tahunan desa, karena W merupakan kader desa.
Namun mungkin karena tempat dan waktunya dianggap tidak tepat, sehingga beredarlah informasi issu yang tidak-tidak dan menjadi gaduh di masyarakat.
“Saya hanya ngobrol saja, tidak lebih, dan tidak melakukan apa-apa. Namun karena jadi gaduh, akhornya dimusyawarahkan yang difasilitasi oleh BPD, dan saya sudah menyampaikan maaf karena itu bukan kesengajaan,” ungkap Wawan Kepada Awak Media Saat ditemui dirumahnya, pada Minggu,(27/8/2023).
Tentu kedepannya akan lebih berhati-hati lagi dan tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu kecurigaan atau salah tafsir masyarakat.
Sebab bagaimanapun sebagai orang nomor satu di wilayah desa, apapun yang dilakukan pasti akan mendapatkan sorotan terutama dalam menjaga etika dan perbuatan saat bertugas.
Sementara Camat Cipeundeuy Agus Ganjar Hidayat mengatakan terkait persoalan apa yang diprasangkakan masyarakat terhadap Kepala Desa Nyenang tidak terbukti.
Pihaknya sudah mengundang pihak BPD dan juga kepala desa sebagai bagian dari pembinaan untuk meminta penjelasan.
Namun berdasarkan klarifikasi dan fakta dari kepala desa tidak ada kejadian apa yang dituduhkan seperti informasi yang beredar luas,kata Agus Ganjar saat dihubungi melalui Telpon Whatsappnya.
Tapi kami juga mengingatkan kepada kepala desa sebagai pejabat publik, agar mengedepankan etika dan norma dalam bekerja,supaya hal tersebut tidak terulang di kemudian hari,ucapnya.
(RED.GMN/Rahmat)
