Sejumlah pemuda pegiat lingkungan di kawasan Punclut desa Pagerwangi Kecamatan Lembang, rela swadaya untuk membeli mesin incenerator atau alat pemusnah sampah. Demi menjaga lingkungan bersih.
Pemuda pegiat lingkungan yang tergabung dengan komunitas Soloyong (solidaritas, loyalitas dan gotong royong) ini setiap hari melakukan aktivitas pemusnahan sampah warga dan sampah dari tempat usaha seperti kafe, restoran dan rumah makan.
Kurnia inisiator pegiat lingkungan merasa miris sebab persoalan sampah menjadi persoalan serius namun kurang penanganan, oleh karena itu dia memberanikan diri untuk membeli alat pemusnah sampah dengan cara di cicil.
Saat ini, yang sedang operasional adalah incenerator jenis mostek N25, mesin yang dapat memusnahkan sampah sekitar 25 kg per jam.
“Alat yang sudah berjalan adalah alat yang kecil, kapasitas nya cuma 25 kg per jam,”kata Karunia.
Namun begitu, untuk menangani sampah yang banyak pihaknya telah menyiapkan mesin yang berkapasitas besar yakni 300 kg per jam.
Menurutnya harga mesin tersebut sekitar 500 juta dan semuanya di beli secara swadaya dengan sistem pembayaran di cicil terhadap penyedia barang.
“Alhamdulilah mereka percaya, kami cicil ini demi kebersihan lingkungan,”ucapnya.
Kurnia menuturkan, sebelah di lakukan pembakaran, sampah dipilah mana sampah basah dan sampah kering.
“Sampah plastik kering kita bakar, yang basah kita olah sebagai pupuk organik, dan sampah botol plastik kita pisahkan untuk di jual,”jelasnya.
Menurutnya, semua dikerjakan belum ada sentuhan dari pihak pemerintah, semuanya dilakukan secara swadaya.
” Ini belum ada bantuan dari pemerintah, ini semuanya dilakukan secara swadaya, selain dari hasil pengolahan sampah juga ada dari beberapa pengusaha lokal yang berpartisipasi,”jelasnya.