BANDUNG BARAT-GMN,- Alam dunia Bandung Barat akhir – akhir ini dihebohkan oleh viralnya Mobil dinas Kabupaten Bandung Barat yang diduga dirubah plat TNKB nya jadi warna hitam.
Video tersebut diunggah ke Group WhatsApp KBB BERKAH oleh salah satu anggota group pada 13 April 2022 yang berdurasi 1 menit 12 detik.
Dalam video tersebut menampilkan kelompok seniman angklung yang memainkan musik angklung bertopi hitam bertuliskan HEBAT dan di alat musiknya ada Kalender terdapat Poto seorang pejabat bernama Rahmat Adang Safaat yang diketahui merupakan Kepala dinas PUTR Kab. Bandung Barat.
Namun dibelakang pemain musik angklung itu terekam jelas ada Mobil berwarna Hitam metalik jenis kijang Inova bernomor polisi D 1637 U dengan Plat TNKB berwarna hitam terparkir di sebuah halaman rumah.
Setelah dicek n ricek ternyata plat Nomor mobil tersebut merupakan mobil kendaraan dinas Pemda Kabupaten Bandung barat yang seharusnya plat TNKB nya berwarna Merah.
Tim Redaksi Global Media News pun mencari tahu kepada pengunggah video tersebut dan menanyakan mobil itu dari dinas mana?.
Pengunggah video mengatakan bahwa mobil itu dari Dinas PUTR.
Lalu tim redaksi Global Media News mendatangi rumah kediaman Kepala Dinas PUTR KBB yang berada di jalan central Cibabat kota Cimahi Untuk konfirmasi terkait mobil yang ada dalam video itu pada Jumat tanggal 15 April 2022 lalu, guna objektifitas pemberitaan agar berimbang.
Kadis PUTR KBB Rachmat Adang Safaat membenarkan mobil dinas tersebut memang kendaraan dinas miliknya.
Ia menyebutkan bahwa hal tersebut tidak masalah, itu mah alami tidak dibuat sedemikian rupa ternyata terdeteksi dalam video ada mobil dinas.
“Ya memang punya saya mobil dinas, gak masalah, gak masalah karena harus dipertanggung jawabkan dan sepanjang mobil itu tidak dimanfaatkan untuk keperluan hal hal yang tidak jelas (teu pararuguh,red)”,Ungkapnya Kepada Global Media News saat ditemui di kediamannya pada Jumat lalu (15/4/2022).
Menurutnya, Kan mungkin kepala dinas itu bukan mengurus mobil, ada mobilnya ada supir.
Itu tanggung jawab supir dan sudah dimarahi supirnya serta diarahkan.
Mohon maaf, kalau tidak puas apa boleh buat ya harus dihadapi dan soal sanksinya dari negara dari Pemerintah, katanya.
Sementara Kabid Bidang Barang Milik Daerah BPKAD KBB mengucapkan terimakasih atas informasinya.
Menurutnya sudah disampaikan di apel tadi pagi oleh pa Plt langsung pa terkait berita tersebut, kata Eva melalu Pesan jaringan pribadi WhatsApp,pada senin (9/5/2022).
Namun PLT. Bupati KBB Hengki Kurniawan saat diminta tanggapannya melalui Pesan jaringan pribadi WhatsApp nya sampai saat ini tidak menjawab.
Sedangkan Ketua Tim Pengawas Watch Relation Of Corruption Badan Pengawas Aset Negara (WRC Jabar) Menyikapi permasalahan tersebut dengan serius.
“Saya Ketua Timsus WRC Jabar menyikapi adanya mobil dinas plat merah yang diganti menjadi plat hitam, itu sudah ada indikasi untuk memiliki mobil fasilitas negara ini dan Itu bisa saja disebut memperkaya diri secara pribadi,” katanya.
Ketua Timsus WRC Jabar menegaskan kembali kepada Plt Bupati Bandung Barat Plt Bupati Bandung Barat untuk menindak tegas dan jangan sampai adanya unsur pembiaran,tegasnya kepada Global Media News saat dikonfirmasi pada Jum’at kemarin (13/5/2022).
Joko juga menyayangkan, kenapa setelah muncul muncul pemberitaan di media-media online sampai saat ini PLT Bupati Bandung Barat belum ada tindakan nyata terhadap oknum pejabat yang merubah plat merah mobil dinas menjadi hitam itu ataupun memberikan sanksi aturan dan peraturan yang ada di Kabupaten Bandung Barat.
“Dalam waktu dekat ini Kami akan melayangkan surat kepada Plt Bupati, Inspektorat dan BPKAD agar persoalan seperti ini jangan terus menerus dibiarkan oleh pemerintah Bandung Barat”,ujarnya.
Selain itu pihaknya juga berharap kepada Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) KBB dan Inspektorat KBB untuk menginvestigasi dan menertibkan terkait mobil-mobil dinas yang diduga disalahgunakan peruntukannya yang ada di Pemkab Bandung Barat.
Dan Pemerintah kabupaten Bandung Barat harus cepat tanggap dan respek terhadap persoalan yang muncul jangan sampai disepelekan, jangan dianggap ini sebagai permasalahan kecil, karena kalau dibiarkan bisa menjadi permasalahan besar dan seharusnya menjadi bahan evaluasi agar Bandung Barat sedikit demi sedikit bisa berbenah lebih baik lagi kedepannya.
(Red.GMN.01/Rahmat)