BANDUNG BARAT-GMN,- Pada tanggal 9 agustus 1999 para tokoh masyarakat Bandung Barat berkumpul membentuk Forum Pendukung Percepatan Pemekaran Kabupaten Bandung Barat yang dipimpin ketuanya Drs.H.Endang Anwar, setahun kemudian terbentuk lagi Forum Peduli Bandung Barat yang diketuai Asep Suhardi, Forum Bandung Barat Bersatu yang dipimpin H.Zainal Abidin , Drs. Ade Ratmadja , Asep Suhardi dan Asep Ridwan Hermawan., serta Forum Pemuda Bandung Barat yang dipimpin Eman Sulaeman SE.
Karena sama-sama untuk memperjuangkan berdirinya Kabupaten Bandung Barat, untuk menyamakan visi misi perjuangan maka berbagai LSM dan Forum bergabung dalam satu wadah Komite Pembentukan Kabupaten Bandung Barat (KPKBB) yang dipimpin ketua umumnya Drs.H.Endang Anwar.
KPKBB bersama elemen masyarakat Bandung Barat mengawali upaya perjuangannya dengan melaksanakan DEKLARASI BERSAMA untuk terus berjuang agar Bandung Barat menjadi DAERAH OTONOM terpisah dari Kabupaten Bandung , deklarasi tersebut dilaksanakan di Gedung Diklat Keuangan Gado Bangkong Kecamatan Ngamprah pada tanggal 30 Agustus 2003, Naskah Deklarasi dibacakan dan ditanda tangani berbagai elemen masyarakat Bandung Barat.
Hal tersebut dilakukan KPKBB sebagai bentuk komitmen bersama dalam upayanya memperjuangkan dan menyampaikan aspirasi keberbagai lembaga baik legislatif maupun eksekutif Daerah Kab.Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Pemerinah Pusat serta DPR RI/DPD RI . sampai lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia No12.tahun 2007 Tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat Menjadi Daerah Otonom di Provinsi Jawa Barat.
Sejarah singkat tersebut merupakan bukti jerih payah perjuangan KPKBB dalam pemekaran Kabupaten Bandung Barat.
Namun, menyikapi pemerintahan sekarang yang dipimpin oleh Hengki Kurniawan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Ketua KPKBB H.Zainal Abidin mengingatkan kepada Plt Bupati Hengki Kurniawn agar Jangan sekali -kali melupakan sejarah ‘’JAS MERAH’’ pemekaran Kabupaten Bandung Barat, karena menurutnya tanpa adanya perjuangan dari KPKBB Kabupaten Bandung Barat tidak akan ada.
H. Zainal Abidin menyesalkan terkait menjelang Hari Jadi yang tinggal beberapa hari saja, Plt Bupati belum ada komunikasi dengan KPKBB, minimal beliau harusnya sudah tau, namun sampai sekarang tidak ada komunikasi, berbeda dengan mantan – mantan Bupati KBB sebelum nya Alm H. Abu Bakar bahkan AA umbara setiap mau Hari Jadi KBB selalu ada komunikasi dan datang ke Kantor Sekretariat KPKBB, Ungkapnya Kepada Global Media News seusai acara Tahlilah hari ke-3 (Alm) Dedi Unarya di rumah kediamannya Kp. Kiara Payung Desa Mekarsai Kec. Ngamprah-KBB, Senin (08/06/2021).
Selain itu Pihaknya mengatakan, dengan adanya musibah tertangkapnya AA Umbara oleh KPK bebarapa waktu lalu tersandung kasus dugaan korupsi, maka Plt Bupati Bandung Barat harus tetap fokus meneruskan serta menuntaskan Program – program kampanye dan tugasnya sesuai Visi Misi AKUR.
Karena menurutnya, Plt Bupati Hengki Kurniawan sekarang tidak lepas dari mantan Bupati Aa Umbara, karena satu paket pasangan terpilih yang dilantik dan disahkan oleh KPU menetapkan pasangan Aa Umbara dan Hengky Kurniawan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat periode 2018-2023.
‘’Plt Bupati Harus Peka, karena tidak mungkin Hari Jadi Kab. Bandung Barat ini tanpa ada KPKBB, minimal Plt Bupati berkomunikasi dengan KPKBB’’,katanya.
Sedangkan menurut tanggapan dari tokoh Masyarakat KBB yang Turut ikut berpartisipasi dalam pembentukan KPKBB, Wawan Riswandi mengatakan, hal ini Perlu di sampaikan ke Plt Bupati agar beliau tahu, bahwa ada warga Kabupaten Bandung Barat yang menilai kepemimpinannya selama ini.
Disamping itu pihaknya pun sangat menyayangkan tehadap Plt Bupati Hengki Kurniawan yang tidak bisa hadir bertajkiah ke rumah duka pendiri Kabupaten Bandung Barat Alm. Dedi Urnaya.
Menurut Wawan, Sementara ini kan beliau sedang menikmati KBB yang pembentukannya dengan susah payah bahkan nyawa taruhannya sekarang dia menikmatinya, tapi kehadirannya tidak bisa dibanggakan, dia tidak peduli kepada para pendiri Kabupaten Bandung Barat.
‘’Bagi kita ini merupakan indikasi dasar dari berkepemimpinan yang tidak peka dan kurang peduli’’,ujar Wawan Kepada GlobalMedia News.
Kini dia pindah ke PDI-P tapi sayang lupa pada Jasmerah, bagaimana mau maju masih muda sudah jadi pelupa, Bisa jadi Kab. Bandung Barat makin ketinggalan’’,ucapnya.
(Red/Rahmat)