BANDUNG BARAT-GMN,- Elemen dinding adalah salah satu kanvas yang tidak boleh terlewatkan fungsinya.
Mural berfungsi sebagai dekorasi dinding yang dapat mempercantik sebuah obyek, dalam hal ini, dinding yang dihiasi oleh ornamen gambar yang menarik.
Kali ini, satgas sektor 9 Citarum Harum sub 3 Padalarang bekerjasama dengan warga masyarakat bahu-membahu mempercantik dinding, kegiatan tersebut tepat dilakukan di sekitar area PT Ultra Jaya, Desa Gadobangkong, Kp Burnisari, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Pada Ahad (09-02-2020).
Pelda Aris Susanto, selaku Dansub 3 Padalarang mengemukakan bahwa tempat yang dibuat kerajinan mural tersebut, dulunya adalah tempat pembuangan sampah.
“Tempat ini dulunya adalah tempat pembuangan sampah. Dengan adanya kolaborasi dengan masyarakat, kegiatan pembuatan mural, karya bakti, dan penanaman pohon di sini bisa terlaksana,” ungkap Aris.
Sentuhan karya seni mural ini akan terbentang pada dinding sepanjang 50 meter. Kegiatan ini melibatkan tiga RW di Desa Gadubangkong, yakni RW 05, RW 06, dan RW 11.
Disisi lainnya, Pelda Aris menambahkan bahwa selain seni mural yang terbentang di tembok, terlaksananya kegiatan penanaman pohon dan karya bakti membersihkan lingkungan, sasarannya sepanjang selokan di sini, nanti akan ketemu di sungai Cikedung, lalu akan sampai di sungai eong, kemudian akan bermuara di Saguling,” papar Aris.
Sementara itu, Sekretaris Desa Gadubangkong, Rusli M Ismail mengungkapkan rasa sumringahnya.
“Kami dari pihak Pemerintah Desa sangat mendukung program Citarum Harum. Dan terkait mural, saya sangat suka dengan seni, dan pemandangan seperti ini akan terlihat bagus sekali,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Ceceng Lesmana selaku Ketua RW 06 mengungkapkan hal serupa.
“Saya diajak untuk berpartisipasi dengan program Citarum Harum dan merasa antusias dengan hal tersebut. Kegiatan pembuatan mural dapat memperindah tembok, kami lakukan kolaborasi dengan karang taruna yang siap mendukung program Citarum Harum dan siap melaporkan jika ada kejadian perusahaan yang buang limbah berbahaya,” tandasnya.
(ITN)
