BANDUNG BARAT-GMN,- Forum Masyarakat Cinta Ciburuy (FORMACIB) Kabupaten Bandung Barat menggelar agenda yang bertajuk Selamatkan Lingkungan Hidup (Selingkuh) 2020 yang berlangsung di Dermaga Situ Ciburuy, Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (26/01/2020).
Program Selingkuh 20 ini dicanangkan selama kurun waktu satu tahun kedepan sebagai upaya untuk merealisasikan revitalisasi penataan Situ Ciburuy.
Dari pantauan Global Media News,acara di awali dengan lantunan sholawat mengiringi kedatangan Bupati Bandung Barat. Dilanjutkan dengan hentakan dan jeritan puisi tentang rusaknya alam yang dibacakan oleh Toni, selaku perwakilan dari Bank sampah Sukamaju.
Situ Ciburuy dinilai sebagai aset cagar alam dan budaya yang perlu dikelola dengan baik. Sebagai warisan sejarah, tentu saja Situ Ciburuy berhak “bersolek” agar keindahannya dapat dirasakan oleh segenap masyarakat. Keindahan Situ Ciburuy, diharapkan tak hanya dituangkan dalam bentuk lagu. Keindahannya layak diperbincangkan oleh dunia internasional, dituangkan pada karya fotografi dan lukisan yang bernilai jual tinggi.
Bupati Kabupaten Bandung Barat, Aa Umbara menyatakan bahwa Ciburuy adalah aset Jawa Barat.
Dirinya berharap semua stakeholder di sini harus kompak, walaupun Ciburuy adalah aset Provinsi, namun Pemda Bandung Barat turut berperan agar aset Ciburuy tetap terjaga.
“Aset terbesar pendapatan Bandung Barat berasal dari destinasi wisata. Kalau kita kompak, maka semua akan beres. Penataan Ciburuy menggunakan banyak anggaran dan sinergitas pemerintah beserta swasta harus berkolaborasi dengan baik,” tuturnya.
“Mudah-mudahan pak gubernur terus bersinergi, dari anggaran yang kemarin berkisar sekitar 30 milyar berarti saat ini tinggal 26 milyar lagi untuk program penataan revitalisasi Ciburuy. Hari ini sudah terjadi kesepakatan antara pemerintah desa, pemerintah kecamatan, dan pemerintah daerah Bandung Barat yang dihadiri oleh Kadis DLH KBB dan Kadis Disbudpar KBB sebagai upaya menjaga kondusifitas Ciburuy,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Formacib, Agus Solihin (Aje) mengungkapkan bahwa kedepannya, diharapkan keberadaan Situ Ciburuy dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Saya mohon kebersamaan ini kita bina sebaik-baiknya, Saya ingin membuktikan kecintaan saya pada Ciburuy. Formacib menggagas upaya revitalisasi, sebagaimana yang diinginkan oleh masyarakat, maka upaya revitalisasi diharapkan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitanya,” terang Agus kepada wartawan Global Media News di sela kegiatan.
“Yang lebih utama dalam hal ini, saya perlu menyampaikan keberadaan Formacib berawal dari tahun 2013, tepatnya pada 13 Juni 2013. Sudah cukup lama, sehingga kami berperan aktif pada revitalisasi tahap II ini, yang anggarannya mencapai 26 milyar,” ungkapnya.
“Situ Ciburuy ada sejak kisaran tahun 1819, saya ingin Situ Ciburuy bukan hanya dikenal sebagai sebuah legenda, namun fakta dari revitalisasi dapat terwujud. Kami juga bertindak untuk melakukan edukasi kepada masyarakat agar cinta dan peduli pada lingkungan, jangan sampai Ciburuy hanya sebuah nama,” pungkasnya.
Konon, salah satu keunikan yang dimiliki oleh Situ Ciburuy adalah ikannya. Masyarakat setempat akan dengan mudah memancing dan menjala ikan di sana, namun bagi pendatang atau orang luar justru sebaliknya.
(INTAN_GMN)