KAB. CIANJUR -GMN,- Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi Gerakan Santri Siaga Kependudukan yang digagas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Menurut Uu, pendidikan kependudukan diperlukan agar remaja Jabar termasuk santri memiliki pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran tentang kondisi kependudukan.
Hal itu bertujuan agar masyarakat memiliki perilaku yang bertanggung jawab dan ikut peduli dengan kualitas hidup generasi sekarang dan mendatang.
Khususnya bagi santri, Gerakan Santri Siaga Kependudukan tersebut bisa memberikan pemahaman kepada para santri terkait Program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR).
“Mudah-mudahan melalui program ini mampu membawa masyarakat Jabar dalam menentukan rumah tangga yang benar, terencana, dan membawa kebaikan,” ujar Uu dalam acara Gerakan Santri Siaga Kependudukan di Pondok Pesantren Al-Ittihad, Kabupaten Cianjur, Rabu (18/12/19).
“Sehingga Jabar yang diidamkan Juara Lahir Batin bisa terpenuhi dengan adanya keluarga terencana. Jadi, Jabar tidak akan hebat kalau tidak ada pribadi yang hebat,” tambahnya.
Berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jabar, Uu juga menegaskan bahwa Jabar merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia yakni 49,02 juta jiwa di 2019.
Untuk itu, selain program Keluarga Berencana, Uu turut mengimbau generasi muda untuk mempersiapkan pernikahan dengan baik sehingga melahirkan keturunan yang berkualitas.
“Ini demi keturunan yang berkualitas, sehingga akan hadir masyarakat yang sejahtera, itu berawal dari ketahanan keluarga,” kata Uu.
Adapun Gerakan Santri Siaga Kependudukan menjadi salah satu upaya untuk menyosialisasikan wawasan kependudukan kepada para santri di pondok pesantren melalui ustadz-ustadz muda yang sudah diberikan workshop dan pelatihan oleh perwakilan BKKBN Provinsi Jabar bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Provinsi Jabar, PWNU, dan Koalisi Kependudukan Indonesia Provinsi Jabar.
Di Jabar sendiri terdapat sekira 9.058 lembaga pesantren dengan jumlah ustadz/pengajar sebanyak 40.530 orang.
“Oleh karena itu, ustadz-ustadz ini merupakan mitra strategis pemerintah untuk diberikan pelatihan agar program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga dapat tersosialisasikan,” ujar Uu.
“Sehingga menjadikan santri-santri sebagai agent of change bagi rekan sebaya dan generasi selanjutnya tentang bagaimana konsep kependudukan dan merencanakan kehidupan berkeluarga,” tutupnya.
Sumber berita : jabarprov.go.id