KAB. BANDUNG -GMN,- Pemerintah Provinsi Jabar tidak bisa sendiri dalam melakukan pelestarian alam, tetapi membutuhkan partisipasi seluruh elemen masyarakat agar upaya pelestarian itu bisa berhasil. Hal itu diungkapkan Pj Sekda Jabar Daud Ahmad dalam penutupan Sekolah Kader Konservasi Masigit Kareumbi 2019 di Base Camp Taman Buru Masigit Kareumbi, Cicalengka Kabupaten Bandung, Minggu (15/11/2019)
“Oleh karena itu Saya sangat mengapresiasi kegiatan sekolah kader konservasi yang diinisiasi Wanadri ini karena melahirkan para kader yang siap mengimplementasikan ilmunya di daerah masing-masing” kata Daud
Daud mencontohkan 150 peserta sekolah kader konservasi masing-masing bisa mengkonservasi 10 hektar, maka akan ada 1500 hektar lahan yang bisa dikonservasi.
“Bisa dibayangkan jika program itu terus berkelanjutan, maka lahan-lahan kritis yang ada bisa terselamatkan” ujarnya.
Menurut Daud, dengan kerjasama antara pemerintah dan para penggiat lingkungan, maka pelestarian alam bisa diwariskan untuk kehidupan generasi selanjutnya.
“Kolaborasi itu harus terwujud dengan baik, yang hasilnya diharapkan bukan hanya untuk generasi saat ini tetapi yang lebih penting adalah untuk anak cucu kita nanti” jelas Daud.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melakukan berbagai upaya dalam konservasi atau penyelamatan lahan kritis diantaranya dengan penanaman pohon dan mengkapanyeukan semanagat menanam pohon.
“Beberapa waktu lalu kita melakukan penanaman 17.150 pohon di kawasan Bandung Utara dalam Gerakan Nasional Menanam Pohon. Dan mulai tahun 2020 nanti secara masif kita berencana untuk mulai menanam 25 juta pohon di seluruh lahan kritis di Jawa Barat” terangnya.
Kegiatan Sekolah Kader Konservasi diikuti 150 peserta dari Jawa Barat dan 7 Provinsi luar Jawa Barat. Sekolah Kader Konservasi berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 13 hingga 15 Desember 2019.
Sumber berita : jabarprov.go.id