BANDUNG -GMN,- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut B Panjaitan, melaksanakan pertemuan dengan Menteri Energi United Emirates Arab (UAE) dan BUMN UAE untuk membahas realisasi investasi UAE pada proyek strategis Indonesia di Abu Dhabi, pada pekan ketiga Desember 2019.
“Saya diminta nemenin Pak Luhut, karena Pak Luhut punya [bidikan] ratusan triliun investasi Abu Dhabi mau ke Indonesia. Nanti tiap-tiap orang presentasi mau ngambil apanya. Saya diminta jualan Rebana,” katanya beberapa waktu lalu.
Selain Rebana, pihaknya memastikan akan mencari investor untuk Tol Bandung-Tasikmalaya-Banjar atau dikenal Tol Cigatas yang nilainya diperkirakan Rp 50 triliun. Menurutnya proyek infrastruktur ini akan dijajakan pada para investor kakap di sana. “Selain kawasan Rebana saya juga akan membawa tol ini ke Abu Dhabi,” papar Ridwan Kamil.
Ia menjelaskan, Tol Cigatas ini hanya salah satu dari total proyek Rp.113 triliun, yang akan dikembangkan Pemprov Jawa Barat. Nilai tersebut sangat besar sehingga mau tak mau harus dibiayai juga oleh investor.
“Nah, kita akan membawa Tol Cigatas senilai Rp.50 triliun, kemudian pusat industri baru di Rebana (Cirebon, Patimban, dan Kertajati) itu kemudian waste to energy tiga proyek dan satu proyeknya pusat konvensi dan eksibisi Jawa Barat. Baru menawarkan dana Timur Tengah mau diinvestasikan. Jawa Barat lagi jadi primadona, tapi tetap harus proaktif,” kata Emil – sapaan akrab Ridwan Kamil – di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Pihaknya sendiri sudah pernah melakukan lawatan ke UEA pada Maret 2019 lalu guna bertemu investor. Dia mengaku meski ada peluang, pengusaha di sana meminta jaminan bahwa perizinan di wilayahnya bisa cepat. “Abu Dhabi Investment, dia sudah kemana-mana punya uang Rp200 triliun, kenapa gak ke Indonesia? Mereka bilang yakinkan kami bahwa izin cepat,” ujarnya.
Menurutnya, minat dari UEA berinvestasi di Jawa Barat begitu tinggi dan antusias. Emil menggambarkan pertemuannya dengan Lulu Group dan Faqih Group yang merupakan pengusaha besar negara tersebut. “Lulu akan jadi partner UKM di Jabar, Group Faqih sudah eksis dan komit akan membeli barang dari Jabar,” tuturnya.
Kehadiran investor UEA diharapkan bakal memberikan banyak dampak bagi keberlangsungan industri di Jabar. Masa depan Jawa Barat sendiri diramalkan akan hadir di kawasan Rebana, jantungnya ada di Majalengka.
Ia bilang tidak ada kawasan strategis di Indonesia seperti Rebana. Yakni kawasan yang berdekatan dengan pelabuhan Patimban dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Dia pun menyebut kawasan Rebana sebagai kota futuristik.
Sumber berita : jabarprov.go.id