Scroll kebawah untuk baca berita/artikel !
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
NASIONAL

Presiden Jokowi : Kita Harus Kerja Keras dan Kerja Cepat

78
×

Presiden Jokowi : Kita Harus Kerja Keras dan Kerja Cepat

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JAKARTA-GMN,-    Pasangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin resmi memimpin Republik Indonesia pada masa jabatan periode 2019-2024, keduanya mengucapkan sumpah jabatan dan menandatangani Berita Acara pelantikan dalam Sidang Paripurna MPR-RI, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10) sore.

Prosesi pelantikan Presiden RI dan Wakil Presiden RI Periode 2019-2024 yang dipimpin oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo itu berlangsung sederhana dan khidmat sebagaimana yang diharapkan sebelumnya oleh Presiden Joko Widodo.

Example 300x600

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang dilanjutkan dengan mengheningkan cipta dipimpin oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Selanjutnya, Ketua MPR RI yang didampingi oleh 9 (sembilan) Wakil Ketua MPR RI menyampaikan sambutan pembukaan, dan membacakan petikan Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang penetapan Joko Widodo dan K.H. Ma’ruf Amin sebagai Presiden RI dan Wakil Presiden RI masa jabatan periode 2019-2024.

Usai dipersilakan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Joko Widodo menyampaikan sumpah jabatan sebagai Presiden RI masa jabatan periode 2019-2024.

“Bismillahhirrahmannirrahim. Demi Allah, saya bersumpah, akan memenuhi kewajiban Presiden RI dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar, dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturan dengan selurus-lurusnya, serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa,” kata Jokowi.

Jokowi menyampaikan sumpah jabatan sebagai Presiden RI, selanjutnya K.H. Ma’ruf Amin menyampaikan sumpah jabatan sebagai Wakil Presiden RI masa jabatan periode 2019-2024.

“Bismillahhirrahmannirrahim. Demi Allah, saya bersumpah, akan memenuhi kewajiban Wapres RI dengan sebaik-baiknya, dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar, dan menjalankan segl Undang-Undang dan peraturan-peraturan dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa,” ucap K.H. Ma’ruf Amin.

Setelah penyampaian sumpah jabatan, Joko Widodo dan K.H. Ma’ruf Amin menandatangani Berita Acara Pelantikan yang diikuti oleh seluruh pimpinan MPR RI dialanjutkan penandatanganan Berita Acara, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyampaikan Berita Acara Pelantikan kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin. Setelah itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pelantikan. Selanjutnya, K.H. Nasaruddin Umar membacakan doa, dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menutup acara pelatikan Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2019-2024.

Baca Juga:  Terima Arahan dari Presiden, Menteri Nusron Diminta Concern Menata Ulang Tanah Negara

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rasa syukurnya karena acara pelantikan dirinya sebagai Presiden RI Periode 2019 dan K.H. Ma’ruf Amin berjalan dengan baik, khidmat, dan juga penuh keagungan.

“Alhamdulilah kita semuanya patut bersyukur bahwa pelantikan telah berjalan dengan baik, khidmat, dan juga penuh dengan keagungan,” kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Presiden Jokowi juga bersyukur pelantikannya kali ini juga dihadiri oleh kepala negara, kepala pemerintahan, dan  banyak utusan khusus dari negara-negara sahabat. Dari Malaysia Perdana Menteri Tun Mahathir Mohamad, Singapura Perdana Menteri Lee Hsien Loong, Australia Perdana Menteri Scott Morrison, kemudian Kamboja Perdana Menteri Hun Sen, kemudian dari Brunei Sultan Hassanal Bolkiah, dan Raja Negara Eswatini juga hadir.

“Saya kira ini bentuk sebuah relasi hubungan yang sangat baik dengan negara-negara lain. Dan kita memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kehadiran seluruh kepala negara, kepala pemerintahan, dan juga para utusan khusus yang hadir kali ini,” ucap Presiden.

Presiden Jokowi juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada TNI, Polri, Badan Intelijen Negara (BIN) yang telah juga menjaga keamanan selama ini, terutama menjelang pelantikan.

“Kerja keras ini patut kita apresiasi bersama,” sambung Presiden.

Mengenai kesan acara pelantikan dan perayaan pelantikan dirinya berlangsung sederhana, Presiden Jokowi mengatakan, karena juga menyesuaikan pada situasi yang ada.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, bahwa cita-cita kita di tahun 2045 pada satu abad Indonesia merdeka mestinya, telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah menjadi negara maju dengan pendapatan Rp320 juta per kapita per tahun atau Rp27 juta per kapita per bulan, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai 7 triliun dollar AS, dan Indonesia sudah masuk ke lima besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen, sangat memungkinkan untuk dicapai.

Baca Juga:  Aku Ingin Sembuh, Bayi Nazriel Penderita Penyakit Atresia Bilier Butuh Bantuan Kita

“Namun, semua itu tidak datang otomatis, tidak datang dengan mudah. Harus disertai kerja keras, dan kita harus kerja cepat, harus disertai kerja-kerja bangsa kita yang produktif,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam rangka Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Periode 2019-2024, di Gedung MPR-DPD-DPR RI.

Presiden menegaskan, dalam dunia yang penuh risiko, yang sangat dinamis, yang sangat kompetitif, semua harus terus mengembangkan cara-cara baru, nilai-nilai baru.

“Jangan sampai kita terjebak dalam rutinitas yang monoton,” ujarnya.

Harusnya, lanjut Presiden, inovasi bukan hanya pengetahuan, inovasi adalah budaya. Ia mengungkap contoh saat tahun pertama di Istana lima tahun lalu, saat mengundang masyarakat dan pejabat untuk halalbihalal. Menurut Presiden, saat itu protokol meminta dirinya untuk berdiri di satu titik, dirinya ikut.

“Tahun pertama, saya ikut. Tahun kedua, halalbihalal lagi, protokol meminta saya berdiri di titik yang sama, di titik itu lagi. Langsung saya bisik-bisik, saya bilang ke Mensesneg, “Pak, ayo kita pindah lokasi. Kalau kita tidak pindah, ini akan jadi kebiasaan, di titik itu lagi. Dan itu akan dianggap sebagai aturan dan kalau itu diteruskan bahkan nantinya akan dijadikan seperti undang-undang.

Berdirinya di situ terus,” ungkap Presiden Jokowi seraya menambahkan, inilah yang namanya monoton dan rutinitas.

Presiden menjelaskan, mendobrak rutinitas adalah satu hal, dan meningkatkan produktivitas adalah hal lain yang menjadi prioritas.

“Jangan lagi kerja kita berorientasi pada proses, tapi harus berorientasi pada hasil-hasil yang nyata,” tegasnya.

Buat Masyarakat Menikmati Pembangunan

Presiden Jokowi mengaku sering mengingatkan kepada para menteri, bahwa tugas pemerintah bukan hanya membuat dan melaksanakan kebijakan, tetapi tugas pemerintah adalah membuat masyarakat menikmati pelayanan, menikmati pembangunan.

Baca Juga:  Hadir Jadi Pembicara di Lemhannas, Menteri AHY: Butuh Kepemimpinan Transformasional untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

Diungkapkan Presiden, seringkali birokrasi melaporkan bahwa program sudah dijalankan, anggaran telah dibelanjakan, dan laporan akuntabilitas telah selesai. Namun kenyataannya, setelah dicek di lapangan, setelah dirinya bertanya ke rakyat, ternyata masyarakat belum menerima manfaat, ternyata rakyat belum merasakan hasilnya.

“Sekali lagi, yang utama itu bukan prosesnya, yang utama itu adalah hasilnya,” tegas Presiden Jokowi. Menurut Presiden, cara mengeceknya itu mudah. Ia mencontohkan ketika mengirim pesan melalui SMS atau WA, di situ ada sent, artinya telah terkirim.

Ada delivered, artinya telah diterima. Ia menegaskan, tugas pemerintah itu menjamin delivered, bukan hanya menjamin sent.

“Saya tidak mau birokrasi pekerjaannya hanya sending-sending saja. Saya minta dan akan saya paksa bahwa tugas birokrasi adalah making delivered. Tugas birokrasi kita itu menjamin agar manfaat program itu dirasakan oleh masyarakat,” tegas Presiden Jokowi.

 

 

(Sumber Berita Tim MPR RI/ES/)

 


Example 300250
Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!